Gizi berasal dari Bahasa Arab ”Ghidza”, diartikan
sari makanan yang bermanfaat untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Setiap
orang memerlukan 5 kelompok zat gizi penting dalam tubuhnya yaitu Energi,
Protein, Karbohidrat, Lemak dan vitamin serta mineral) dalam jumlah cukup,
tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Manusia juga memerlukan air dan
serat untuk memperlancar berbagai proses faali dalam tubuh. Apabila kelompok
zat gizi tersebut diuraikan lebih rinci, maka terdapat lebih dari 45 jenis zat
gizi (Anonim, 1996).
Apabila seseorang dalam waktu yang relatif lama
mengkonsumsi zat gizi kurang dari kecukupan zat gizi yang dianjurkan, maka
orang tersebut akan mengalami kekurangan gizi, yang lambat laun, apabila tidak
ditangani maka akan terjadi malnutrisi yang kekurangan energi disebut marasmik,
sedangkan kekurangan zat gizi protein disebut kwashiorkor
(Almatsier,2003).
Permasalahan yang terjadi pada anak sekolah adalah secara
epidemiologis penyebaran penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak sekolah
di Indonesia masih tinggi. Kasus infeksi seperti demam berdarah , diare,
cacingan, infeksi saluran pernapasan akut, serta reaksi simpang terhadap
makanan akibat buruknya sanitasi dan keamanan pangan. Selain itu risiko gangguan kesehatan pada
anak akibat pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan
makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi
gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga
serta gangguan kesehatan akibat bencana (Sibue, 2003).
Selain lingkungan, masalah yang harus diperhatikan
membentuk perilaku sehat pada anak sekolah. Permasalahan perilaku kesehatan
pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan
lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai
sabun, kebersihan diri. Pada anak usia SLTP dan SMU (remaja), masalah kesehatan
yang dihadapi biasanya berkaitan dengan perilaku berisiko seperti merokok,
perkelahian antar pelajar, penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Adiktif Lainnya), kehamilan yang tidak diingini, abortus yang tidak aman,
infeksi menular seksual termasuk HIV (Judarwanto, 2006).
Permasalahan lain yang belum begitu diperhatikan adalah
masalah gangguan perkembangan dan perilaku pada anak sekolah. Gangguan
perkembangan dan perilaku pada anak sekolah sangat bervariatif. Bila tidak
dikenali dan ditangani sejak dini, gangguan ini akan mempengaruhi prestasi belajar
dan masa depan anak. Selanjutnya akan di tanggulangi tentang permasalahan
kesehatan anak usia sekolah di antaranya adalah penyakit menular, penyakit non
infeksi, gangguan pertumbuhan, gangguan perkembangan dan perkembangan perilaku (Judarwanto,2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar