Minggu, 18 November 2012

Gizi dan School Feeding



Gizi berasal dari Bahasa Arab ”Ghidza”, diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup. Setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi penting dalam tubuhnya yaitu Energi, Protein, Karbohidrat, Lemak dan vitamin serta mineral) dalam jumlah cukup, tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Manusia juga memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses faali dalam tubuh. Apabila kelompok zat gizi tersebut diuraikan lebih rinci, maka terdapat lebih dari 45 jenis zat gizi  (Anonim, 1996).
Apabila seseorang dalam waktu yang relatif lama mengkonsumsi zat gizi kurang dari kecukupan zat gizi yang dianjurkan, maka orang tersebut akan mengalami kekurangan gizi, yang lambat laun, apabila tidak ditangani maka akan terjadi malnutrisi yang kekurangan energi disebut marasmik, sedangkan kekurangan zat gizi protein disebut kwashiorkor (Almatsier,2003).
Permasalahan yang terjadi pada anak sekolah adalah secara epidemiologis penyebaran penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak sekolah di Indonesia masih tinggi. Kasus infeksi seperti demam berdarah , diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut, serta reaksi simpang terhadap makanan akibat buruknya sanitasi dan keamanan pangan.  Selain itu risiko gangguan kesehatan pada anak akibat pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat bencana (Sibue, 2003).
Selain lingkungan, masalah yang harus diperhatikan membentuk perilaku sehat pada anak sekolah. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri. Pada anak usia SLTP dan SMU (remaja), masalah kesehatan yang dihadapi biasanya berkaitan dengan perilaku berisiko seperti merokok, perkelahian antar pelajar, penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya), kehamilan yang tidak diingini, abortus yang tidak aman, infeksi menular seksual termasuk HIV (Judarwanto, 2006).
Permasalahan lain yang belum begitu diperhatikan adalah masalah gangguan perkembangan dan perilaku pada anak sekolah. Gangguan perkembangan dan perilaku pada anak sekolah sangat bervariatif. Bila tidak dikenali dan ditangani sejak dini, gangguan ini akan mempengaruhi prestasi belajar dan masa depan anak. Selanjutnya akan di tanggulangi tentang permasalahan kesehatan anak usia sekolah di antaranya adalah penyakit menular, penyakit non infeksi, gangguan pertumbuhan, gangguan perkembangan dan perkembangan perilaku (Judarwanto,2006).            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar